Gandamayit.
Gandamayit. Di hari terakhir aku membencimu percayalah itu hari terakhir aku mencintaimu entah sampai kapan, mungkin nanti disaat aku mampu menulis lagi. Aku hiatus pada segenap sastraku, pada setiap kosaku, pada setiap warnaku, pada setiap rasaku. Aku mati rasa pada hari itu, pada detik itu, pada waktu itu, pada saat itu. Aku sang keluguan yang tak menaati aturan rasa. Tuhan, tuntutan macam apa ini? Inikah hukuman untukku? Jujur aku tak kuasa menahan rasa sakitnya, sekarang aku menyerah untuk menulis tapi aku tak tahu kapan aku menyerah untuk hidup. Aku lelah menampik kenyataan bahwa jiwaku mulai terkutuk dan rusak tak tergenggam dan semua yang memaksaku untuk hidup mereka kejam bagiku. Apa kau akan mengerti aku? Kenapa kau selalu seperti memperhatikanku padahal kamu tak begitu, kamu tak melihat kesini dan tersenyum manis padaku, bahkan kiriman lukis wajah indahmu padaku tak semuanya hanya untukku bukan? Layaknya Azaz